PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN
Seri 1
DASAR : AL-QUR’AN
1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
[263] Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
[264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
TAFSIR AYAT :
Ayat ini dimulai dengan nida (seruan) Am, sehingga yang dimaksud adalah seluruh jajaran manusia baik yang tinggi, pendek, putih hitam selagi dia sebagai manusia. Allah memanggil dan memerintahkan agar ia bertakwa kepada-Nya. Kendati manusia itupun ada yang mempertahankan alam. Allah memerintahkan kepada manusia untuk bertakwa kepada Tuhan, yaitu Tuhan yang menciptakan kamu semua dari diri yang satu.
dari diri yang satu jugalah Allah menjadikan pasangannya. Banyak mufassirin baik Ibnu Abbas, ibnu Mundir serta mufassirin lannya, bahwa kejadian itu adalah seorang istri yang bernama Hawa yang yang dijadikan dari tulang rusuk Adam bagian bawah kiri. Alasannya mereka berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud yang artinya ;
“ tatkala Adam bediam diri di surga, dia kesepian , maka dia tidur dan setelah bangun tiba-tiba di sebelah kiri Adam telah duduk seorang putrid yang dijadikan dari tulang rusuknya”.
Sedang menurut mufassirin yang lain, dengan demikian nabi menceritakan begitu, mengandung maksud, bhwa perempuan itu punya tabiat yang lemah dan bengkok serta emosional/putus asa. Dalam tafsir al-Manar mengadakan pengkajian yang lebih mendalam bahwa itu sama dengan proses kejadian awal nabi Adam as.
Setelah Allah menjadikan /menciptakan Hawa sebagai pasangan Adam, dari kedua orang itulah dia beranak pinak menjadi laki-laki dan perempuan yang bayak. Begitu banyaknya menjadikan mereka bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, sebagaimana yang kita lihat sekarang ini.
Allah memerintahkan manusia bertaqwa kepada Allah sebagai Rabbnya,sehingga tauhidnya disebut tauhid rububiyyah. Setelah kejadian mansusia begitu banyak dan meluas, agar semua ingat, bahwa pada dasarnya manusia itu satu. Allah memerintahkan untuk saling bersilaturahmi.
Dengan menyebarnya manusia ke berbagai penjuru yang dapat menimbulkan perbedaan warna ras bukan suatu alas an untuk saling membanggakan diri, karena manusia itu hanyalah satu dan semua berada dalam pengawasan Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar