PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN
5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
TAFSIR AYAT ;
Ayat ini diturunkan untuk memperjelas terhadap keraguan manusia terhadap datangnya hari kiamat. Mereka disuruh untuk memperhatikan apa yang ada pada dirinya, yaitu kejadian manusia yang sempurna itu berasal dari tanah. Setelah saripati tanah dimakan oleh manusia , maka sampailah pada proses, yaitu nuthfah, alaqoh dan mudghoh (QS. Al-mukminun ayat 12 – 13). Allah menjelaskan bahwa pada mudghoh ada sempurna dan ada juga yang tidak sempurna. Semua itu dijadikan Allah sebagai penjelasan terhadap keraguan manusia. Itulah yang dimaksud dengan :
Baik yang sempurna atau tidak sempurna , semua oleh Allah ditetapkan atau diletakkan di dalam rahim sampai waktu tertentu(lebih kurang 9 bulan 10 hari). Setelah sampai waktu tetentu dia dilahirkan oleh Allah sebagai bayi lama kelamaan dia akan mencapai kedewasaan baik fisik maupun mentalnya.
Setelah manusia dilahirkan, Allah menetapkan ada usia yang dipendekkan ada pula yang dipanjangkan. Standar panjang dan pendek usia kurang lebih 60 tahun. Mereka yang dipanjangkan usianya. Allah memberikan gambaran-Nya bahwa : dia sampai pikun, artinya bahwa manusia itu seakan-akan kembali bagaikan anak-anak.
Setelah Allah menjelaskan keraguan orang terhadap datangnya hari kiamat, lewat kejadian manusia, di sini Allah menegaskan kembali terhadap mereka yang masih ragu agar memperhatikan keadaan di sekelilingnya, yaitu bumi. Allah menjelaskan bumi yang tandus dengan kodrat dan irodah Allah SWT, dapatlah tumbuh suatu tanam-tanaman yang semula tak terbayangkan. Itulah hari kiamat dan itu pula kehidupan manusia.
------
0 komentar:
Posting Komentar