Rabu, 18 Maret 2009

menegakkan kebenaran 2

MENEGAKKAN KEBENARAN DAN KEADILAN

DASAR : QS. AL-KAHFI AYAT 29.

29. dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

TAFSIR AYAT ;

Allah menyampaikan kepada manusia bahwa kebenaran yang hakiki dating dari Tuhan. Sedang kebenaran yang dating dari makhluk bersifat nisbi dan kontemporer. Adapun kebenaran yang dating dari Tuhanmu telah diwahyukan dalam al-Qur’an.

Setelah Allah menjelaskan tentang akan kebenaran yang mutlak kepada manusia, kemudian Allah memberi kemerdekaan yang penuh kepada manusia. Apakah ia menerima atau menolak. Jadi barangsiapa yang menginginkan kebenaran tersebut, Allah memerintahkansupaya beriman dan taat kepada Allah SWT dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Begitu sebaliknya, sekiranya mereka meragukan terhadap kebenaran di atas, Allah mempersilahkan kepada mereka untuk mengingkarinya.

Inilah sebagai konsekwensi bagi mereka yang mengingkari akan kebenaran Allah yang telah disampaikan kepada manusia. Allah mempersiapkan suatu tempat baik bagi mereka Yang mempercayai maupun bagi mereka yang mengingkari, sekalipun di sini tidak disebutkan tempatnya orang yang beriman, hal ini dapat dipahami dari kebalikan suatu kalimat bagi mereka yang kafir lagi zalim. Allah mempersiapkan suatu tempat yang bergejolak berapi dan berasap.

Allah memberikan gambaran kepada semua manusia, bahwa tempat yang dipersiapkan allah bagi mereka yang kafir tidak ada suatu makanan dan minuman yang dapat dimakan atau diminum kecuali cairan besi untuk meminumnya dan kayu dhori’ sebagai makanan (QS. Al-Qoshos ayat 5-8), baik cairan besi maupun kayu dhori’ semua itu dapat menghancurkan muka.

Sebagian mufassirin mengartikan bahwa minuman bagi penghuni neraka tidak hanya cairanbesi saja melainkan cairan-cairan yang lainnya seperti darah dan nanah yang semuanya itu sangat menjijikan.

Siapa saja yang menolak kebenaran Allah semua akan ditempatkan pada tempat peristirahatan yang paling jelek, baik sewaktu di alam barzah (kubur) terlebih di alam akherat kelak.

menegakkan kebenaran (1)

MENEGAKKAN KEBENARAN DAN KEADILAN

DASAR : QS. AN-NISA AYAT 105.

5. dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya[268], harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.

[268] Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang belum balig atau orang dewasa yang tidak dapat mengatur harta bendanya.

ASBABUN NUZUL

Menurut At-Thobari pada zaman nabi adanya sahabat Anshor mengadu kepada nabi SAW, bahwa dia kehilangan sesuatu. Dalam aduanya itu sahabat Anshor menyatakan bahwa yang mencuri adalah thu’mah bin Ubairaq . setelah Thu’mah mengerti bahwa perbuatannya diadukan kepada nabi SAW, Thu’mah segera menyembunyikan barang curiannya di rumah salah seorang Yahudi. Dalam peristiwa itu nabi hamper terkecoh membela Thu’mah. Dengan peristiwa inilah ayat tersebut diturunkan. Ternyata orang Yahudi benar dan Thu’mah yang bersalah.

TAFSIR AYAT ;

Pengertian al-Kitab di sini, mengingatkan kepada kamu semua bahwa sekalipun al-Qur’an belum selesai turun , sudah dikatakan sebagai al-Kitab. Jadi pengertian al-Kitab (al-Qur’an) bukan terpancang/terfokus kepada buku melainkan hakekat kitab itu sendiri. Bahwa al-Qur’an yang diturunkan kepadamu adalah suatu kebenaran yang dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi manusia.

Setelah Allah SWT menjelaskan kebenaran al-Qur’an bagi manusia, maka tidak ada alternative lain di dalam memberi keputusan manusia itu menggunakan standar al-Qur’an. Jadi jika ada diantara manusia yang tidak mau menggunakannya maka mereka itulah yang tidak benar. Allah melarang kepada manusia sebagai penegak kebenaran dan keadilan larut ke dalam tipu daya pelaku-pelaku khianat.

-------

Selasa, 17 Maret 2009

proses kejadian mansia (3)

PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN

SURAT AL-HAJJ AYAT 5

5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.

TAFSIR AYAT ;


Ayat ini diturunkan untuk memperjelas terhadap keraguan manusia terhadap datangnya hari kiamat. Mereka disuruh untuk memperhatikan apa yang ada pada dirinya, yaitu kejadian manusia yang sempurna itu berasal dari tanah. Setelah saripati tanah dimakan oleh manusia , maka sampailah pada proses, yaitu nuthfah, alaqoh dan mudghoh (QS. Al-mukminun ayat 12 – 13). Allah menjelaskan bahwa pada mudghoh ada sempurna dan ada juga yang tidak sempurna. Semua itu dijadikan Allah sebagai penjelasan terhadap keraguan manusia. Itulah yang dimaksud dengan :


Baik yang sempurna atau tidak sempurna , semua oleh Allah ditetapkan atau diletakkan di dalam rahim sampai waktu tertentu(lebih kurang 9 bulan 10 hari). Setelah sampai waktu tetentu dia dilahirkan oleh Allah sebagai bayi lama kelamaan dia akan mencapai kedewasaan baik fisik maupun mentalnya.


Setelah manusia dilahirkan, Allah menetapkan ada usia yang dipendekkan ada pula yang dipanjangkan. Standar panjang dan pendek usia kurang lebih 60 tahun. Mereka yang dipanjangkan usianya. Allah memberikan gambaran-Nya bahwa : dia sampai pikun, artinya bahwa manusia itu seakan-akan kembali bagaikan anak-anak.

Setelah Allah menjelaskan keraguan orang terhadap datangnya hari kiamat, lewat kejadian manusia, di sini Allah menegaskan kembali terhadap mereka yang masih ragu agar memperhatikan keadaan di sekelilingnya, yaitu bumi. Allah menjelaskan bumi yang tandus dengan kodrat dan irodah Allah SWT, dapatlah tumbuh suatu tanam-tanaman yang semula tak terbayangkan. Itulah hari kiamat dan itu pula kehidupan manusia.

------

proses kejadian manusia (2)

PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN

SURAT AL-MUKMINUN AYAT 12 – 14


12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

14. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.

TAFSIR AYAT :


Ayat ini menjelaskan kejadian manusia tahab ke dua. Artinya setelah diciptakan Adam dan Hawa, bahwa manusia itu semua berasal dari saripati tanah, yaitu segala sesuatu tanaman yang dimakan manusia. Dari saripati tanah itu Allah menjadikan nuthfah yaitu sperma yang menempel pada dinding rahim wanita. Jadi kalau sperma masih dalam laki-laki belum dapat dikatakan nuthfah seperti halnya mimpi. Nuthfah yang disimpan mulai titik pembuahan membutuhkan waktu kurang lebih 40 hari, setelah hari ke 41 dari nuthfah berubah menjadi ‘alaqoh yaitu gumpalan darah. Yang membeku kurang lebih 40 hari. Setelah hari ke 41 ‘alaqoh berubah menjadi mudghoh, yaitu embrio daripada manusia. Mudghoh berlangsung kurang lebih 40 hari termasuk mudghoh yang dilengkapi tulang belulang dan daging. Pada hari ke 41 mudghoh berubah menjadi  yaitu manusia yang sempurna dan ditiupkan ruh manusia.


Setelah Allah menjelaskan begitu rumit dan hinanya proses kejadian manusia, kemudian diciptakannya menjadi suatu bentuk yang indah dan bagus. Oleh karena itu tiada kata yang pantas disampaikan kepada-Nya selain ucapan tasbih.

proses kejadian manusia (1)

PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN

Seri 1

DASAR : AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT : 1

1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

[263] Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.

[264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.

TAFSIR AYAT :


Ayat ini dimulai dengan nida (seruan) Am, sehingga yang dimaksud adalah seluruh jajaran manusia baik yang tinggi, pendek, putih hitam selagi dia sebagai manusia. Allah memanggil dan memerintahkan agar ia bertakwa kepada-Nya. Kendati manusia itupun ada yang mempertahankan alam. Allah memerintahkan kepada manusia untuk bertakwa kepada Tuhan, yaitu Tuhan yang menciptakan kamu semua dari diri yang satu.


dari diri yang satu jugalah Allah menjadikan pasangannya. Banyak mufassirin baik Ibnu Abbas, ibnu Mundir serta mufassirin lannya, bahwa kejadian itu adalah seorang istri yang bernama Hawa yang yang dijadikan dari tulang rusuk Adam bagian bawah kiri. Alasannya mereka berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud yang artinya ;

tatkala Adam bediam diri di surga, dia kesepian , maka dia tidur dan setelah bangun tiba-tiba di sebelah kiri Adam telah duduk seorang putrid yang dijadikan dari tulang rusuknya”.

Sedang menurut mufassirin yang lain, dengan demikian nabi menceritakan begitu, mengandung maksud, bhwa perempuan itu punya tabiat yang lemah dan bengkok serta emosional/putus asa. Dalam tafsir al-Manar mengadakan pengkajian yang lebih mendalam bahwa itu sama dengan proses kejadian awal nabi Adam as.


Setelah Allah menjadikan /menciptakan Hawa sebagai pasangan Adam, dari kedua orang itulah dia beranak pinak menjadi laki-laki dan perempuan yang bayak. Begitu banyaknya menjadikan mereka bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, sebagaimana yang kita lihat sekarang ini.


Allah memerintahkan manusia bertaqwa kepada Allah sebagai Rabbnya,sehingga tauhidnya disebut tauhid rububiyyah. Setelah kejadian mansusia begitu banyak dan meluas, agar semua ingat, bahwa pada dasarnya manusia itu satu. Allah memerintahkan untuk saling bersilaturahmi.

Dengan menyebarnya manusia ke berbagai penjuru yang dapat menimbulkan perbedaan warna ras bukan suatu alas an untuk saling membanggakan diri, karena manusia itu hanyalah satu dan semua berada dalam pengawasan Allah SWT.

Senin, 09 Maret 2009

profil penulis

assalamu'alaikum wr.wb.

Nama : fauzan Luthfiyanto,S.Pd.I
Alamat : Kantongan Panjangrejo Pundong Bantul 55771
Telp ; 0274 - 6669475 Hp. 081 794 272 07
Nama istri ; Nur'aini
anak : 1 Azka Nur lathifah
Hobby : Membaca buku, posting. maem bakso.
prinsip : kun ngaliman atau muta'alliman.
e-Mail : fauzanluthfiyanto@yahoo.com

Riwayat pendidikan ;

SD Panjang I 1990
MTsN Pundong 1993
MAN Sabdodadi bantul 1996
IAIN Suka TY PAI 2002

wassalamu'alaikum Wr.wb